Candi Sukuh Karanganyar yang Begitu Kontroversial.
Candi Sukuh terletak di lereng kaki Gunung Lawu pada ketinggian kurang lebih 1.186 meter di atas permukaan laut. Candi ini terletak di Dukuh Sukuh, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, berjarak kurang lebih 20 kilometer dari kota Karanganyar dan 36 kilometer dari Surakarta.
Komplek candi seluas 5.500 m2 ini dikelilingi oleh atmosfer kehijauan khas dataran tinggi. Biarpun struktur bangunannya lebih sederhana namun tidak menyurutkan wisatawan lokal dan mancanegara untuk datang ke Candi Sukuh.
Di pertengahan abad ke-15, Kerajaan Majapahit mulai mengalami kemunduran, dengan masuknya agama Islam yang menyebabkan makin berkurangnya penganut agama Hindu di Jawa. Tapi di saat itu para penguasa Majapahit mendirikan Candi Sukuh di kaki Gunung Lawu, yang dianggap sebagai tempat sakral untuk memuja para arwah leluhur dan sebagai perlambang kesuburan antar generasi. Maka tidak heran apabila di Candi Sukuh ditemukan banyak relief lingga dan yoni, perlambang alat kelamin pria dan wanita. di Candi Sukuh juga dapat ditemui berbagai relief, seperti relief Bima yang menempa keris bersama Ganesha dan Arjuna. Lalu ada pula relief Dewi Kala yang berubah jadi raksasa yang ingin memangsa Sadewa yang berada dalam keadaan terikat. Selain itu, ada beberapa patung berbentuk garuda yang berukuran cukup besar, serta ada patung dengan bentuk pria tanpa kepala yang sedang menggenggam alat kelaminnya.
See? Nyeleneh banget bukan?
Banyak orang yang menyebut Candi Sukuh sebagai candi kontroversial. Bentuk dan ornamen yang terpampang pada patung dan reliefnya begitu vulgar karena menampilkan gambar alat kelamin manusia secara utuh sehingga ‘candi porno’ pun melekat padanya. Karena kekhasan yang dimiliki inilah yang membuat UNESCO memasukan Candi Sukuh dalam situs warisan dunia sejak 1995.
Untuk mencapai Candi Sukuh, bisa menggunakan jalur Solo, dengan menaiki bus jurusan Solo-Tawangmangu. Sebelum sampai di Terminal Tawangmangu, turunlah di Terminal Pandan dan menaiki bus atau angkot menuju Pertigaan Nglorog. Sesampai di sana, bisa menaiki ojek - kendaraan satu-satunya yang menuju Candi Sukuh karena jalannya cukup terjal.
Bagi yang penasaran dengan keunikannya, jangan lupa mampir ya. ππ
Komplek candi seluas 5.500 m2 ini dikelilingi oleh atmosfer kehijauan khas dataran tinggi. Biarpun struktur bangunannya lebih sederhana namun tidak menyurutkan wisatawan lokal dan mancanegara untuk datang ke Candi Sukuh.
Di pertengahan abad ke-15, Kerajaan Majapahit mulai mengalami kemunduran, dengan masuknya agama Islam yang menyebabkan makin berkurangnya penganut agama Hindu di Jawa. Tapi di saat itu para penguasa Majapahit mendirikan Candi Sukuh di kaki Gunung Lawu, yang dianggap sebagai tempat sakral untuk memuja para arwah leluhur dan sebagai perlambang kesuburan antar generasi. Maka tidak heran apabila di Candi Sukuh ditemukan banyak relief lingga dan yoni, perlambang alat kelamin pria dan wanita. di Candi Sukuh juga dapat ditemui berbagai relief, seperti relief Bima yang menempa keris bersama Ganesha dan Arjuna. Lalu ada pula relief Dewi Kala yang berubah jadi raksasa yang ingin memangsa Sadewa yang berada dalam keadaan terikat. Selain itu, ada beberapa patung berbentuk garuda yang berukuran cukup besar, serta ada patung dengan bentuk pria tanpa kepala yang sedang menggenggam alat kelaminnya.
See? Nyeleneh banget bukan?
Banyak orang yang menyebut Candi Sukuh sebagai candi kontroversial. Bentuk dan ornamen yang terpampang pada patung dan reliefnya begitu vulgar karena menampilkan gambar alat kelamin manusia secara utuh sehingga ‘candi porno’ pun melekat padanya. Karena kekhasan yang dimiliki inilah yang membuat UNESCO memasukan Candi Sukuh dalam situs warisan dunia sejak 1995.
Untuk mencapai Candi Sukuh, bisa menggunakan jalur Solo, dengan menaiki bus jurusan Solo-Tawangmangu. Sebelum sampai di Terminal Tawangmangu, turunlah di Terminal Pandan dan menaiki bus atau angkot menuju Pertigaan Nglorog. Sesampai di sana, bisa menaiki ojek - kendaraan satu-satunya yang menuju Candi Sukuh karena jalannya cukup terjal.
Bagi yang penasaran dengan keunikannya, jangan lupa mampir ya. ππ
Komentar
Posting Komentar